Untuk pertama kalinya, Ibnu Katsir mengadakan kajian yang dibuka dengan khataman Al-Qur’an online bersama ratusan santri penghafal Al-Quran dan masyarakat yang tersebar se-Nusantara. Event istimewa ini memang sengaja dilaksanakan untuk merayakan hari yang istimewa pula, yaitu Maulud Nabi Muhammad Saw dan Hari Pahlawan.
Digawangi oleh HAMKA (Himpunan Alumni Ma’had Ibnu Katsir) dan HAIAH (Halaqah Ilmu Agama Harian Ibnu Katsir), alhamdulillaah, kegiatan yang diikuti lebih dari 200 orang ini dapat dengan sukses terselenggarakan. Bahkan, Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA, Guru Besar Fiqh UINSA berkenan untuk menyempatkan diri untuk menyampaikan ceramah virtual kendati jadwal beliau amat padat. Tak ingin melewatkan kesempatan, para santri PPA Ibka 1, PPAIbka 2, PPA Ibka 4, dan PPA Ibka 5 juga turut meramaikan acara ini dengan “nobar” di ponpes masing masing.
Kegiatan Khataman dibaca dengan membagi ayat demi ayat kepada peserta yang tergabung dalam grup jamaah. Setelah itu, pada pukul 19.30, para jamaah seluruh Indonesia membaca surat At-Takatsur bersama-sama, dipimpin oleh ust Asmul Wakil dari Ibka 1. Keta Yayasan Ibnu Katsir, Ust Abu Hasanuddin memberikan sambutan singkat untuk menyapa jamaah setelah pembacaan 30 Juz tuntass dibacakan. Adapun doa khotmil Qur’an dibacakan oleh Ust Sukri Nursalim dari Ibka 5. Selepas doa dibacakan, MC mempersilahkan Prof. Ahmad Zahro untuk menyampaikan untaian kata ceramah dalam kajian.
“Ini tema yang diberikan panitia kurang tepat”, kritik Prof. Zahro sembari tersenyum saat memulai ceramahnya. “Harusnya temanya itu Teladani Nabimu, Cintai Pahlawanmu. Bukan Cintai Nabimu, Teladani Pahlawanmu”, lanjutnya. Setelahnya, beliau banyak menyampaikan keteladanan-keteladanan Rasulullah yang jarang diketahui, juga memberi nasehat-nasehat qurani yang menyejukkan hati para jamaah yang menghadiri kegiatan virtual ini.
Ada beberapa jamaah yang kemudian ingin kegiatan ini tetap rutin dilaksanakan. Mereka juga menyampaikan kerinduan mereka kepada Majlis Qur’an dan Majlis Dhuha yang sudah lama vakum dikarenakan pandemi.