Upgrading Kemampuan Komunikasi Dakwah Mahasantri PPA Ibnu Katsir 1

Sebaik-baik perkataan adalah perkataan dakwah dari seorang Da’i yang menyeru manusia untuk menghamba kepada Allah. Namun apa jadinya jika pola komunikasi yang dipakai Da’i justru membuat manusia malah enggan untuk beribadah dan melakukan penghambaan kepada Allah? Maka dari itu, menguasai ilmu komunikasi itu sangat penting sekali, terlebih bagi para santri mahasantri Ibnu Katsir yang diharapkan dapat menjadi penegak agama Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan menyebarkannya ke seluruh pelosok Nusantara.

Dalam rangka peningkatan kemampuan komunikasi dakwah, kesantrian PPA Ibnu Katsir 1 menggelar acara upgrading yang langsung di isi oleh Kyai Abuhasanuddin yang terkenal dengan gaya komunikasinya yang selalu enak untuk didengarkan. Dilaksanakan pada 4 Februari lalu di Masjid Al-Falah, seluruh mahasantri nampak khusyu’ menyimak dari pukul 20.00 – 22.00.

Sebenarnya, cara sukses dalam melakukan Public Speaking adalah dengan melakukan prinsip ATM, yaitu amati, tiru, modifikasi. Para mahasantri diajak untuk mengamati muballigh-muballigh yang sudah terkenal untuk melihat bagaimana pola penyampaian materi mereka kepada masyarakat. Dalam tahap belajar, tentu saja meniru mereka adalah hal yang harus dilaksanakan oleh mahasantri. Jika sudah mulai banyak jam terbang, memodifikasi gaya penyampaian dari muballigh yang telah mereka tiru sebelumnya adalah hal yang harus dilakukan agar mahasantri memiliki ciri khas dalam berdakwah. Terlebih lagi, tidak semua gaya penyampaian bisa ditiru, karena kondisi lingkungan jamaah serta budaya mereka pasti berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Selain melakukan prinsip ATM, mahasantri haruslah rajin memperkaya referensi dengan membaca kitab, mencatat pelajaran, rajin merangkum, serta senantiasa istiqomah dalam belajar bisa menjadi sebab-sebab yang memudahkan mahasantri untuk meningkatkan kemampuan public speaking, sehingga bisa menajdi Da’i yang mampu menyampaikan pesan dakwah yang baik kepada masyarakat dengan penuh penerimaan.