
Setelah kurang lebih 3 tahun “mengasingkan diri” di sebuah tempat yang dingin, asri, nan jauh dari pusat kota, alhamdulillah, 21 santri yang terdiri dari 13 putra dan 8 putri dari Pondok Pesantren Ibnu Katsir 3 Rembangan pada sabtu lalu (28/5) telah diwisuda. Kelonggaran protokol kesehatan yang telah diumumkan oleh pemerintah membuat pihak sekolah pada akhirnya menggelar Wisuda Qur’an secara luring dengan menyelenggarakan acara di Aula Hotel Puncak Rembangan sejak pukul 07.00 pagi.
Sebelum prosesi wisuda dimulai, ada penampilan-penampilan yang dibawakan oleh adik kelas wisudawan, mulai dari silat, hadrah, hingga nasyid islami. Suasana ceria seusai penampilan kreasi seketika menjadi mengharu biru saat prosesi wisuda dimulai. Para wisudawan dan wisudawati menyematkan mahkota ke ayah dan bunda yang hadir mendampingi mereka. Tidak hanya para wisudawan beserta keluarga, hampir seluruh hadirin dalam ruangan itu tidak kuasa menahan air mata yang mengalir kala membayangkan suasana kengerian hari kiamat dapat tiba-tiba berubah menjadi kenikmatan luar biasa gara-gara pertolongan dari Al Quran.
Ustadz Neman Agustono selaku Mudir ‘Am yang menyampaikan mauidzhoh singkat berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk senantiasa bertekad menjaga hafalan Al Quran, dimanapun dan kapanpun. Berbagai kisah inspiratif mengenai kemuliaan orang-orang yang memiliki hafalan Al Quran juga beliau sampaikan untuk semakin memotivasi agar semua yang mendengarkan turut memperbaiki hubungan dan interaksi dengan Al Quran.
Campur aduk rasanya. Bahagia, sedih, haru, bangga, bercampur menjadi satu dalam acara ini. Semoga para wisudawan-wisudawati dapat memegang teguh janji untuk senantiasa bersama dengan Al quran hingga akhir hayat mereka.