
Oleh: Agus Rohmawan, Wakil Ketua Yayasan Ibnu Katsir
Memasuki area Wisuda Qur’an ke VIII PPA IBNU KATSIR 1 & 2 yang diselenggarakan Ahad, 2 Juli 2023 di Lapangan Kompleks PP Al-Qur’an Ibnukatsir 1 Jl Mangga Jember, terasa sangat meriah disambut deretan Karangan Bunga ucapan selamat dari para Mitra Pesantren & deretan tamu VIP dari DPR RI, Pemkab Jember, BI, RSDS, Kodim, Scaba, Brigif, Bank Muamalat, BSI, Camat Patrang, Puslit Kopi Kakao, PTPN 12, IKADI (Ikatan Da’i Indonesia), Elcom, Soerabaya 45, SEP Grup, Jatim Network, HAMKA (Himpunan Alumni Ma’had Ibnu Katsir), Erlangga dll.
Dibalik kemegahan panggung wisuda dan kekhidmatan acara, tidak banyak orang tau bahwa Wisuda Qur’an kali ini sangat memotivasi sahabat-sahabat disabilitas, dan layak disebut Wisuda Qur’an Disabilitas. Kenapa?
Sejumlah tamu Undangan aktifis berbagai organisasi disabilitas seperti Gerkatin (Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia), ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia), Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia), Perpenca (Perhimpunan Penyandang Cacat) dan DMI (Difabel Mortorcyle Indonesia), Museum Qur’an & PSQD (Pusat Studi Qur’an Disabilitas) turut hadir, dan hal yang sangat menggembirakan yaitu wisudawan terbaik ke-2 adalah penyandang disabilitas fisik atas nama Ari Pranata asal Palembang
Terkait sosok santri Ari ini sedikit ironi, ada hal yang menyedihkan. Disaat puluhan wisudawan lain dihadiri oleh kedua orangtua mereka, berbeda dengan Ari Pranata, selain dia anak yatim ibunya juga sakit sehingga tidak bisa menghadiri momentum spesial ini. Namun Alhamdulillah saat kehusyuan penyematan mahkota kepada orang tua wisudawan, kepiluan Ari sedikit banyak terobati karena diwakili orangtua akademisnya (pengurus yayasan). Sepanjang muhasabah penyematan Mahkota, Ari tidak lepas dari tangis menjadi-jadi karena syukur kepada Alloh SWT diperkenankan hafal 30 juz serta menyadari beban dan tanggung jawab besar dalam menjaga Al Qur’an.
Mendapat kehormatan menjadi wisudawan terbaik adalah karunia dari Alloh SWT atas ikhtiar sungguh- sungguh yang dia lakukan selama ini. Seringkali pada saat santri-santri lain terlelap istirahat, Ari kedapatan menyendiri di berbagai gazebo di lingkungan Ibnu Katsir untuk murojaah Al-Qur’an. Kecacatan fisik yang dimilikinya tidak menjadi penghalang bagi dia untuk tetap bersemangat menghafal Al-Qur’an, bahkan mengalahkan teman-temannya yang normal. Bagi Ari, cacat itu adalah takdir dari Allah SWT yang tidak bisa dipilih, sedangkan cacat hati, cacat pikiran, dan cacat perbuatan, itulah cacat yang sesungguhnya. Karena itu, tidak berlebihan rasanya Wisuda Qur’an ke-8 IBNU KATSIR ini disebut Wisuda Qur’an Disabilitas karena telah mampu melahirkan juara tahfidz dari disabilitas.
Semoga dari sepenggal kisah Ari ini, menjadi motivasi bagi sahabat-sahabat disabilitas yang lain untuk masuk ke pesantren atau sekolah2 tahfidz Qur’an untuk menghafal, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an.
Puncak Acara Wisuda Qur’an ke-8 PPA Ibnu Katsir Ahad 2 Juli 2023 terasa lebih berisi dari awal dibuka Sambutan Bupati Jember yg disampaikan Camat Patrang dan diakhiri Mauidhoh Hasanah luar biasa dari darah daging keturunan Rasululloh Muhammad SAW yang disampaikan Habib Umar bin Sholeh Al Hamid (Ketua Rabithah Alawiyah Lumajang).
Semoga kita semua selalu dirahmati Alloh SWT dengan Al Qur’an. Aamiin YRA