Rahasia Kejayaan Islam Selama 7 Abad Memimpin Dunia

Oleh : Meri Kustiawati dan Khotimah (Mahasantri Ibnu Katsir 2)

Umat islam perrnah memimpin dunia, menjadi penguasa dunia selama 14 abad, dan ini nyata bukan hoax belaka. Berikut penjelasannya.

Selama 14 abad islam memimpin dunia, 7 abad pertama tepatnya mulia dari abad ke VI sampai XIII Masehi yaitu pada masa khalifah bani Umayyah dan bani Abbasiyyah adalah masa masa emas.

Setelah umat islam 2 abad berperang dengan umat nasrani Eropa pada perang salib ( 1904-1921 ) umat islam mengalami kemunduran. Hingga akhirnya pada tahun 1942 abad ke XX kekhalifahan umat islam diruntuhkan oleh Mustofa Kemal At Taturk.

Semenjak umat islam mengalami kemunduran, bangsa-bangsa Eropa berupaya untuk menguasai dunia. Hal itu dapat dilihat dari penjajahan dan kolonialisme yang dilakukan bangsa eropa pada abad ke XV.

Kemudian disusul Amerika yang berdiri pada 4 juli 1774 juga mulai menguasai dunia semenjak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 sampai saat ini.

Meski demikian, jika kita bandingkan antara umat islam, bangsa Eropa, dan Amerika yang paling lama unggul menguasai dunia adalah umat islam. Bagaimana tidak, selama 14 abad lamanya umat islam menguasai dunia. Sedangkan bangsa Amerika baru 6 abad baru menguasai dunia.

​Sayangnya kita lahir di abad ini, dimana kondisi umat islam sudah terpuruk, terpecah belah, Dan dikuasai bangsa lain. Sehingga umat islam tidak merasa bangga menjadi umat islam karena tidak merasakan masa- masa kejayaan islam. Tidak merasa punya izzah.

​Apa yang terjadi dengan umat Islam saat ini? dan bagaimana Umat Islam terdahulu dapat menguasai dunia sampai 14 abad lamanya?

​Sesungguhnya, Allah telah menjanjikan kejayaan bagi umat Islam, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ali Imran ayat 110 yang artinya

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan manusia…”

dan QS. an- Nur ayat 55 yang artinya

“dan Allah telah berjanji pada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholih bahwa mereka sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi”.

Menurut imam Ibnul Qoyyim al Jauziyyah, terdapat empat jenis golongan manusia.

Pertama, orang yang mempunyai himmah dan ilmu, maka ia akan menjadi umat islam yang berjaya.

Siapa mereka? yakni para nabi dan pengikutnya.

Kedua, orang mempunyai ilmu tapi tidak mempunyai himmah yakni orang sholih yang jumud.

Ketiga, orang yang mempunyai himmah tetapi tidak memiliki ilmu yaitu orang yang sukses di dunia namun tidak sukses di akhirat.

Keempat orang yang tidak memiliki ilmu dan himmah inilah orang yang gagal di dunia dan di akhirat.

Dari pernyataan Imam Ibnu Qayyim, dapat kita simpulkan bahwasannya kejayaan yang diraih umat islam terdahulu adalah karena mereka mempunyai himmah dan ilmu. Banyak contoh keteladanan nenek moyang kita yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai himmah dan semangat dalam menuntut ilmu.

Terdapat 4 ciri nenek moyang umat Islam yang menjadi rahasia kejayaan umat Islam zaman dulu.

Pertama, Suka Menuntut ilmu (QS. 3 : 79).
Sayangnya umat Islam saat ini banyak yang meninggalkan majlis ilmu. Padahal nenek moyang kita sangat gemar menuntut ilmu.

Ibnu abbas bercerita tentang kegigihannya dalam menuntut ilmu. Ia datang ke rumah gurunya Ubay bin Ka’ab. Namun gurunya sedang tertidur, ia rela menunggu gurunya di depan pintu sampai gurunya terbangun.

Ada pula Imam syafi’i yang semalaman menulis kitab sampai anaknya yang bernama Fatimah memberikan penerangan sampai menghabiskan 70 penerangan.

Selain itu ada juga kisah Hasyim yang meninggal dunia karena dikerumuni oleh para penuntut ilmu. Mereka berdesak desakan menanyakan perkara hadits pada gurunya hingga belia meninggal dunia.

Kedua, Suka memaksa diri (QS. 9:41 ).
Kebiasaan baik dan buruk berawal dari paksaan, paksaan untuk kebaikan bukan untuk mendzolimi diri.

Keikhlasan beda dengan suka rela, kadangkala keikhlasan juga perlu dipaksa.

Ketiga, mereka tidak suka membuang waktu (QS. 94 : 7-8).
Banyak nasihat nenek moyang kita yang menunjukan bahwa mereka tidak suka membuang-buang waktu.

Seorang bertanya kepada Ibnu Al Jauzi, “bolehkah aku meluangkan waktu untuk melakukan kesenangan yang dilarang oleh syariat?”

“jangan menambah kelalaianmu”. Jawab Ibnu Al Jauzi.

Keempat, mereka suka menyendiri dan menangis (QS. 73: 6-7).
Berbeda halnya dengan umat muslim zaman sekarang yang menyendiri Dan menangis karena hal-hal yang tidak penting.

Nenek moyang kita menyepi untuk mengevaluasi diri Dan mendapatkan energi dari Allah, mereka menyendiri untuk berkarya. Kita bisa melihat contoh dari Umar Bin Khattab yang terkenai sebagai orang yang gagah Dan tegas namun ketika malam hari ia menjadi orang yang cengeng karena takut kepada Allah.

Kelima, mereka tidak cinta dunia dan takut mati (QS. 2: 207).
Keteladan ini masih melekat terutama dalam diri umat muslim Palestina yang berjuang melawan bangsa Israel dengan gagah berani.

Itulah 5 rahasia kejayaan umat islam zaman dulu. Semoga kita dapat meneladani karakter nenek moyang kita dengan harapan umat islam bisa bangkit dan kembali menjadi umat islam yang berjaya.