Sholat Revolution, Solusi Problem Kehidupan | Ustadz Abu Haidar

Ditulis oleh Zulfa Syahidatun Nisa dan Salamah, Mahasantri Ibnu Katsir 2

Apa yang kita mengerti tentang sukses? Sebagian banyak orang mengartikan hidup sukses dengan memiliki mobil, uang, jabatan, dan harta yang berlimpah. Namun disini ada definisi lain tentang sukses, definisi terbaik yang mengikuti petunjuk Allah ﷻ.

Tertera dalam surat Ali – Imran ayat : 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya : Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Tertera dalam ayat tersebut siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga sungguh dia memperoleh kemenangan. Sukses menurut definisi terbaik yakni orang – orang yang selamat dari api neraka dan masuk surga.

Lalu apakah memiliki mobil, uang yang berjuta – juta, kayaraya bejibun harta, memiliki jabatan selayaknya sang firaun tidak boleh? Tentu saja boleh mempunyai harta di dunia, dengan syarat mendapatkan kekayaan tersebut dengan cara yang baik dan digunakan untuk kebaikan pula.

Puncak sukses ialah masuk surga. Jadi kita sebagai ummat islam, sebelum kematian menjemput harus mengusahakan memberi yang terbaik untuk Sang Penguasa agar mendapat ridho, rahmat, dan cinta-Nya. Adanya kematian dan kehidupan didunia adalah untuk menciptakan prestasi yang terbaik, bagaimana prestasi yang terbaik itu? Prestasi yang baik yakni tentu saja yang tidak pernah menyeleweng dari Sang Ilahi, selalu mengikuti aturan Sang Rohman, mendapat cinta dan syafaat dari Sang Rosul. Berikan yang terbaik maka kita akan mendapat yang terbaik pula.

Tanda sukses yang akan kita dapat yakni dengan khusyuknya kita saat melaksanakan ibadah sholat. Kita tahu bahwa sholat adalah kewajiban bagi kita sebagai ummat islam.

Rasulullah ﷺ bersabda :

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي»، رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

Dari Malik bin Al-Huwairits radhiyAllah ﷻu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallAllah ﷻu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 628 dan Ahmad, 34:157-158]

Seperti sabda rasullah ﷺ diatas kita diwajibkan sholat sebagaimana nabi sholat. Lalu bagaimana cara sholat nabi yang baik tersebut?

  1. Pakailah pakaian yang terbaik, dan berhias untuk Allah ﷻ ﷻ adalah prioritas

Pakaian terbaik bukan berarti pakaian yang baru, namun pakaian yang dimana ia bersih dan terhindar dari najis.

Dari sunan ibnu majah r.a. 1/349, Rasulullah ﷺ bersabda : “ hendaklah kalian memiliki 2 pakaian yakni pakaian kerja dan pakaian sholat “.

  1. Berdiri bagi yang mampu

Saat kita berdiri hendak melaksanakan sholat maka sampaikan kepada-Nya keluh kesah kita bertwakkAllah ﷻ kepada Sang Aziz Rahim, hendaknya kita melaksanakan sholat dengan berdiri jika tidak mampu maka duduklah, jika tidak mampu maka berbaringlah, dan jika tidak mampu berilah isyarat.

  1. Menghadap kiblat

Rasulullah berdiri melaksanakan sholat dengan tegak hingga setiap tulang kokoh dan tegak lurus seimbang pada tempatnya. Kaki menghadap lurus ke kiblat, dua telapak kaki lurus menghadap kiblat tidak menyerong kekanan ataupun kiri.

  1. Sempurnakan barisan dan rapatkan

Selayaknya para malaikat menyempurnakaan barisan pertama dan merapatkanya, lalu untuk memulai barisan baru mulailah dari tengah jika barisan tidak rapat serta rapi maka hatimu pun akan terselisih.

  1. Buatlah pembatas sholat (sutroh)

Untuk imam atau sholat sendiri wajib membuat sutroh walau hanya dengan sebatang anak panah. Dan bagi seseorang dilarang berjalan diantara sutroh dan orang yang sedang sholat. Apabila hendak melewati nya maka hendaknya berjalan didepan sutroh ataupun dibelakang orang yang sedang sholat. Jika tetap ada orang yang lewat hendaknya bagi yang sholat menghadangnya dengan tangan dan kaki yang menjulur kedepan.

  1. Fokuskan pandangan kearah kita bersujud
  2. Niat didalam hati bersama dengan takbiratul ikhram. Berdiri tegak dan posisi tangan bersedekap di dada. Dalam situasi ini perut sedikit diangkat sehingga dapat berdiri dengan tegak.
  3. Membaca doa iftitah
  4. Meminta doa perlindungan kepada Allah ﷻ ( ta’awudz ) dan basmalah
  5. Membaca surat Al Fatihah serta pengucapan aamiin yang serentak dengan imam
  6. Membaca surat yang mudah menurut kita
  7. Rukuk dengan kedua telapak tangan yang mencengkram kedua lutut. Serta meluruskan punggung seakan ditarik ke depan. Sehingga tubuh terasa lebih segar.
  8. Hendaknya bagi orang yang batal di tengah sholat untuk memegang hidung dan keluar dari barisan. Untuk makmum yang lain dapat memperbaiki shaf, merapatkan, dan menyempurnakannya.

Tentu saja masih banyak lagi yang belum sempat dibahas. Namun dari sini kita mendapat beberapa hal, yakni mendapatkan niat untuk benar–benar memperbaiki sholat menjadikan sholat sebagai sarana tempat bercurah kepada Allah ﷻ memberikan yang terbaik kepada Allah ﷻ dan Allah ﷻ akan meberikan yang terbaik pula kepada kita.