Hijrah dan Visi Besar Muslimin | Majlis Dhuha Juli 2024

Resume kajian Dr. KH.Achmad Mushoddaq, M.Hi, M.Si di Majlis Dhuha oleh Zulfa (Mahasantri Ibnu Katsir 2)

Siapa yang tidak kenal dengan bulan muharom yang mulia ini? Banyak yang salah paham pada bulan ini atau yang sering disebut oleh orang jawa yakni bulan suro. Banyak yang mengecam bulan ini adalah bulan buruk atau bulan yang tidak baik, terdapat beberapa larangan – larangan yang dipercayai oleh orang – orang jawa dan sekitarnya. Seperti dilarangnya menikah dan khitanan, Padahal bulan muharom adalah bulan yang mulia sebagaimana tertera dalam Al Quran pada surah at-taubah : 36,

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram…”.

Seperti yang kita ketahui bahwa bulan ramadhan adalah bulan mulia yang memiliki banyak fadhilah. Namun dalam ayat yang telah disebutkan beberapa ulama menafsirkan diantaranya tafsir ibu katsir yang menjelaskan bahwa bulan mulia selain bulan ramadhan yakni terdapat 4 bulan diantaranya adalah dzulqo’dah, dzulhijjah, muharam dan rajab.

Selain yang terpaparkan diatas, bulan muharam dinyatakan bulan mulia karena dengan beberapa peristiwa istimewa kenabian. Diantaranya adalah kisah dimana Nabi Adam yang diterima taubatnya setelah dikeluarkan dari surga karena memakan buah khuldi. Ada pula Nabi Ibrahim yang diselamatkan dari kobaran api, namun api itu menjadi dingin. Ada juga beberapa peristiwa besar yang terjadi pada Nabi Isa, Nabi Ayyub dan juga Nabi Yunus di bulan Muharram.

Mulia sekali bukan bulan muharam ini? Maka dari itu berbuat baiklah pada bulan ini dan kerjakanlah amalan – amalan yang mulia.

Benar, manusia tidak lepas dari salah seperti yang diungkapkan dalam hadist riwayat Tirmidzi,

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam (manusia) pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR Tirmidzi).

Sudah jelas bahwa manusia adalah tempatnya salah tapi akan lebih salah lagi jika kita tidak mau memperbaiki diri, maka dari itu mari kita meperbaiki diri dengan cara berhijrah.

​Hijrah dalam artian bahasa yakni berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dan secara istilah makna hijrah adalah berpindah dari keburukan menuju kebaikan. Dari makna tersebut kita ambil makna istilah yaitu mengubah diri dari diri yang kurang baik menuju yang lebih baik.

​Beberapa aspek yang menentukan keberhasilan hijarh kita diantaranya adalah,

  1. Qolbun
    Qolbun atau hati adalah peran motor penggerak diri kita, maka dari itu hindarilah penyakit hati salah satu penyakitya adalah keringnya air mata dari rasa bersalah karena maksiat. Teteskanlah air matamu untuk meminta ampun pada Rabbmu.
  2. Hindari Cinta Berlebihan Pada Dunia
    Mencintai suami, istri dan anak – anak adalah wajib namun tidak melebihi cinta pada Allah dan Rosul.
  3. Hindari Menunda – Nunda Pekerjaan.
  4. Perbanyak Puasa Sunnah Dan Perbanyaklah Istighfar
    Perbanyaklah meminta ampun kepada allah ketika sujud karena kita akan lebih dekat dengan allah saat bersujud kepada-Nya.
  5. Perbanyak Shodaqoh Jariyah
    Shodaqoh tidak hanya dengan uang dan harta saja, dengan melangkahkan kaki kita kepada amalan baik maka itu sudah termasuk shodaqah.
    Dengan itu mari memperbanyak amalan dibulan yang mulia ini