Pada tanggal 17 Agustus, suasana di halaman pesantren Ibnu Katsir tampak ramai dikarenakan adanya upacara bendera untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara bendera digelar dengan penuh penghormatan, sebagai wujud cinta santri kepada negara dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan.

Pukul 07.00, ketika matahari mulai menyinari langit, segenap peserta upacara yang terdiri dari unit PPA Ibnu Katsir 1, Madina, TK-Quran Patrang dan Rambipuji, Rumah Quran, Ibka Peduli dan Kantor Pusat telah berdiri tegak, siap untuk mengikuti acara dengan khidmat.

Upacara dimulai dengan pengibaran bendera, dipimpin oleh pasukan pengibar bendera yang terdiri dari santri pilihan. Dalam detik-detik penuh khidmat itu, semua mata tertuju pada bendera yang naik perlahan, seakan membawa serta doa dan harapan seluruh umat. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dinyanyikan dengan penuh rasa bangga, menyatukan hati setiap santri dalam semangat nasionalisme.

Setelah upacara bendera, acara dilanjutkan dengan penyampaian amanaat pembina upacara dari Kyai Abuhasanuddin selaku Ketua Yayasan. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berjuang keras untuk kemerdekaan. Beliau juga mengingatkan para santri tentang peran mereka dalam meneruskan cita-cita kemerdekaan melalui pendidikan dan amal baik.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk para pahlawan yang telah gugur, diiringi oleh doa keselamatan dan kesejahteraan untuk bangsa dan negara. Suasana penuh haru mengisi ruang, menunjukkan betapa dalamnya rasa syukur dan penghargaan para santri terhadap kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.

Melalui upacara ini, Ibnu Katsir menunjukkan betapa pentingnya menghargai dan mencintai tanah air, serta terus berusaha mewujudkan cita-cita para pahlawan dengan menjalani kehidupan yang penuh semangat dan bermanfaat bagi bangsa.