Mempersiapkan Wisudawan PPA Ibnu Katsir Menjadi Huffazh yang Dibutuhkan Umat Melalui Karantina Quran

Menjelang momen sakral Wisuda Tahfizh PPA Ibnu Katsir 1 dan 2, para santri peserta wisuda mengikuti program intensif bernama Karantina Qur’an. Program ini menjadi fase krusial untuk mematangkan hafalan serta membentuk karakter tangguh para calon huffazh. Ustadz Didik Hariadi, selaku Mudir Pesantren, menjelaskan berbagai kegiatan dan tujuan mulia dari karantina tersebut.

Sebagaimana namanya, Karantina Qur’an sepenuhnya didedikasikan untuk interaksi intensif dengan Al-Qur’an. Aktivitas utamanya adalah menyempurnakan hafalan minimal 15 juz sebagai batas capaian yang ditetapkan sebagai syarat untuk di wisuda.

Para santri didorong untuk terus menambah hafalan atau melancarkan hafalan yang telah ada agar mencapai target. Untuk menjaga semangat dan motivasi, para asatidz secara rutin memberikan dorongan dan arahan.

Karantina ini memiliki jadwal ketat dan terstruktur. Setiap santri wajib mengikuti sesi murojaah maupun ziyadah hafalan pada waktu-waktu yang telah ditentukan, antara lain:

  • Setelah Subuh
  • Pagi (08.30 – 10.30)
  • Setelah Dzuhur
  • Setelah Ashar
  • Setelah Maghrib
  • Setelah Isya

Dalam setiap sesi, sekitar tiga orang asatidz akan mendampingi para santri secara bergantian untuk memastikan kualitas hafalan mereka terus meningkat.

Salah satu kegiatan penting dalam karantina adalah Tasmik Kelipatan, yaitu setoran hafalan dalam jumlah besar dalam satu kali duduk. Misalnya, lima, sepuluh, atau bahkan lima belas juz langsung tanpa jeda. Kegiatan ini melatih fokus, daya ingat, dan kesiapan mental para santri.

Selain itu, setiap hari Sabtu dan Ahad diadakan sesi Tasmik Bersama Teman sebagai latihan penyimakan dan memperkuat solidaritas antarsantri.

Karantina Qur’an tidak hanya berfokus pada aspek hafalan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting bagi kehidupan santri ke depan. Setidaknya ada empat tujuan utama dari program ini:

  1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hafalan
    Santri didorong untuk mencapai minimal 15 juz agar layak mengikuti wisuda, dengan tetap menjaga kelancaran dan ketepatan bacaan.
  2. Membentuk Karakter Mandiri, Disiplin, dan Bertanggung Jawab
    Melalui pengaturan waktu dan target yang ketat, para santri dilatih untuk mengelola diri dan waktu secara mandiri.
  3. Mempersiapkan Tiga Agenda Besar
    Santri dipersiapkan untuk mengikuti tiga agenda penting menjelang wisuda, yaitu tasmik bersama teman, tasmik bersama keluarga, dan uji publik
  4. Mempersiapkan Diri Menghadapi Dunia Pengabdian
    Setelah wisuda, para santri akan terjun ke berbagai lembaga dan unit dakwah di bawah naungan Yayasan Ibnu Katsir. Dengan karantina ini, mereka diharapkan telah memiliki hafalan yang kuat, lancar, dan mutqin sebagai bekal utama dalam mengemban amanah dakwah.

Adapun untuk karantina Ibnu Katsir 2 Putri dan informasi perihal wisuda, dijelaskan lebih lanjut oleh Ustadz Huzhaifah Al-Ayyubi selaku Wakil Mudir Ibnu Katsir 2 Putri.

Wisuda Al-Qur’an gabungan antara PPA Ibnu Katsir 1 dan 2 direncanakan akan berlangsung pada hari Ahad, 22 Juni 2025

Jumlah calon wisudawati dari PPA Ibnu Katsir 2 Putri berjumlah 18 orang. Para peserta telah melalui proses pembinaan dan pembekalan yang intensif melalui program karantina Qur’an selama beberapa waktu terakhir.

Program karantina Qur’an di PPA Ibnu Katsir 2 mencakup berbagai aktivitas terstruktur yang bertujuan untuk menajamkan hafalan sekaligus meningkatkan kedisiplinan dan keilmuan para santri.

Berikut adalah rincian kegiatan yang dilaksanakan:

– Halaqah Tahfizh 4 Kali Sehari

    • 3 kali setoran ziyadah di pagi hari
    • 1 kali setoran murajaah di sore hari

    – Murajaah Bergiliran dengan Mikrofon

      • Dilaksanakan setiap malam ba’da Maghrib
      • Melatih keberanian dan kelancaran saat murojaah di depan umum

      – Halaqah Murajaah Mandiri

        • Dilaksanakan setiap ba’da Dzuhur dan ba’da Isya
        • Membiasakan santri untuk murojaah secara mandiri dan bertanggung jawab

        – Ujian Tahfizh Bulanan

          • Diberikan satu kali dalam sebulan untuk mengukur perkembangan hafalan

          – Tahsin Bacaan Al-Qur’an

            • Satu kali setiap pekan untuk memperbaiki dan menyempurnakan bacaan

            – Halaqah Al-Miftah

              • Tiga kali setiap pekan, mendalami pemahaman kandungan Al-Qur’an dan ilmu dasar lainnya

              – Ujian Soal Bersama

                • Diadakan satu kali, biasanya H-1 bulan sebelum wisuda
                • Sebagai persiapan menyeluruh dan evaluasi akhir menjelang kelulusan

                Karantina Qur’an bukan hanya persiapan teknis menjelang wisuda, melainkan juga sarana pembentukan karakter, tanggung jawab, serta kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an. Dengan berbagai program yang tersusun rapi, PPA Ibnu Katsir optimis para mahasantri akan tampil maksimal saat wisuda nanti, sekaligus siap mengemban amanah sebagai penjaga Al-Qur’an dalam kehidupan mereka ke depan.