Ahad, 22 Juni 2025, menjadi hari yang istimewa bagi keluarga besar Yayasan Ibnu Katsir. Bertempat di lokasi yang telah dipersiapkan dengan khidmat, terselenggaralah Wisuda Al-Qur’an ke-10 untuk santriwan dan santriwati dari Ibnu Katsir 1 (Putra) dan Ibnu Katsir 2 (Putri).
Sebanyak 36 mahasantri putra dan putri resmi diwisuda, dengan kehadiran penuh dari para orang tua dan wali yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Dari Aceh hingga Papua, dari Jambi hingga Kalimantan, nama-nama para santri yang hadir menggambarkan keberagaman yang menyatu dalam satu misi: menjaga Al-Qur’an
“Alhamdulillah, acaranya berjalan lancar,” ujar Ziyad, ketua panitia Wisuda kali ini, dengan penuh syukur.
Acara ini turut dihadiri oleh tamu-tamu kehormatan. Panitia mengundang perwakilan dari Bupati Jember, Kemenag, Kapolres, Dandim, dan tokoh-tokoh penting lainnya. Meskipun beberapa berhalangan hadir karena kondisi kesehatan, kehadiran para tamu lainnya menambah kesan formal dan hangat dalam acara.
Puncak hikmah acara disampaikan oleh Ustadz Syihabuddin, Ketua Yayasan Isykarima Karanganyar, yang memberikan pesan mendalam kepada para santri: menjaga hafalan tidak hanya di pondok, tapi lebih penting ketika kembali ke masyarakat luas yang penuh tantangan.
Dari 36 nama, panitia menetapkan enam santri terbaik, yang telah menunjukkan capaian luar biasa dan adab yang terpuji:
Wisudawan Terbaik Ikhwan:
Ahwin Najri – Aceh
Dwi Puji Setiawan – Lamongan
Nofriandi – Aceh
Wisudawati Terbaik Akhwat:
Khotimah – Ciamis
Dhila Faurina – Situbondo
Ghina Ghoida Al Khafi – Jember
Menariknya, pendanaan acara besar ini tak sepenuhnya berasal dari lembaga. Melainkan, panitia menyusun strategi penggalangan dana melalui jaringan pribadi secara online dan offline. Para santri dan alumni bergerak, menghubungi kenalan dan sahabat. Hasilnya? Alhamdulillah, seluruh kebutuhan dana terpenuhi tanpa kekurangan.
“Sebagian besar dana masuk dari jalur online, lewat relasi para panitia dan teman-teman wisudawan,” ungkap Ziyad.
Kepada panitia wisuda di tahun-tahun berikutnya, Ziyad berpesan agar semua kebaikan yang telah dicapai panitia ke-10 ini dijaga dan dilestarikan, sementara kekurangan-kekurangan yang sempat terjadi menjadi bahan evaluasi yang membangun.
“Setiap panitia itu punya tantangan sendiri. Jangan takut mencoba, karena Allah akan tolong setiap ikhtiar yang dilakukan dengan ikhlas.”
Untuk para wisudawan dan wisudawati, Ziyad menyampaikan pesan sederhana namun bermakna dalam.
“Seberapa pun hafalan yang telah kalian capai, jagalah dengan baik. Bacalah sesering mungkin. Karena dunia luar tidak seperti suasana pondok. Hafalan kalian adalah lentera hidup, penolong di akhirat, dan semoga menjadi sebab kalian dimudahkan menuju surga.”
Semoga Allah ﷻ menjadikan setiap huruf yang mereka hafal sebagai cahaya penuntun dalam kehidupan, dan semoga Yayasan Ibnu Katsir terus mencetak penjaga-penjaga Al-Qur’an dari generasi ke generasi.