Wisuda Bersama MTs dan MA Ibnu Katsir 4 Mojokerto: Mewujudkan Generasi Qurani, Akademis, dan Berakhlak


Suasana khidmat menyelimuti Ballroom XOW Food Society and Culture, Mojokerto, tempat dimana Ibnu Katsir 4 Mojokerto resmi menggelar Wisuda Gabungan MTs dan MA.

Sebanyak 27 santriwan mengikuti prosesi wisuda kali ini. Mereka adalah wajah-wajah harapan yang tak hanya membawa hafalan Al-Qur’an, namun juga semangat belajar, karakter mulia, dan cita-cita tinggi. Kombinasi antara jenjang MTs dan MA dalam satu forum membuat momen ini terasa semakin istimewa.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam perjalanan lembaga, yaitu para wali santri, pembina Pesantren Ibnu Katsir 4 Mojokerto, Pembina dan Pengawas Yayasan Ibnu Katsir Jember, Muwakif Ibka 4, 5, dan 6 Mojokerto, Walikota Mojokerto, Kemenag Kota Mojokerto, dan Lurah Kranggan. Hadir pula para donatur serta tokoh-tokoh dari IKADI Kota & Kabupaten Mojokerto, PDM Kota Mojokerto, PD (Perisai Diri), dan Yayasan Insani Firas.

Kehadiran mereka adalah bukti bahwa pendidikan berbasis Qur’an mendapat dukungan penuh dari berbagai lini masyarakat.

Dari deretan santri yang diwisuda, berikut adalah nama-nama wisudawan terbaik yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa:

Tingkat MA:
Zaidan Musyaffa – Kategori Tahfidz

Sulaiman – Kategori Teladan

Lukmanul Hakim – Kategori Akademik

Tingkat MTs:
Achbar Nur Ibrahim – Kategori Tahfidz

M. Fahmi Aziz – Kategori Teladan

Faiq Firas al-Maduri – Kategori Akademik

Dalam tausiyahnya di acara wisuda ini, Ustadz Heru Kusumahadi menyampaikan bahwa penghafal Al-Qur’an itu sedang dalam proses besar yang sangat mulia. Beliau mengelompokkan penghafal Al-Qur’an menjadi tiga tingkatan:

Hafizh 30 Juz, Hafizh sebagian (misalnya juz 3, juz 10, dsb), dan orang yang mengetahui bahwa Al-Qur’an terdiri dari 30 juz namun belum berusaha menghafalnya.

Beliau mengingatkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya informasi, tetapi solusi hidup. Maka, santri tidak cukup hanya menghafal dan membaca, tetapi harus memahami pesan-pesan Al-Qur’an dan mengaitkannya dengan realitas zaman.

“Menghafal tanpa memahami ibarat menyimpan harta tanpa tahu nilainya. Mari naikkan level interaksi kita dengan Al-Qur’an: dari tahu, menjadi paham, lalu hidup bersama petunjuk-Nya.”

Wisuda ini bukanlah akhir, tetapi awal dari jalan panjang kehidupan. Semoga para alumni Ibnu Katsir 4 Mojokerto senantiasa menjadi penjaga Al-Qur’an, pembawa akhlak mulia, dan pejuang kebaikan di mana pun mereka berada. Semoga mereka menjadi pemimpin masa depan yang menggabungkan ilmu agama dan kemampuan dunia, serta menjadi bagian dari kebangkitan peradaban Islam yang Qurani dan relevan.