Naufal, Juara Silat Nasional yang Rendah Hati

“Silat bukan sekadar olahraga, tapi cara untuk menempa diri agar lebih kuat, disiplin, dan percaya diri,” begitu kira-kira ungkapan yang menggambarkan perjalanan Muh. Naufal Afridho, siswa kelas 12 SMK IT Ibnu Katsir, yang baru saja menorehkan prestasi membanggakan. Pada ajang Kejuaraan Tingkat Nasional Pandhalungan Challenge di GOR PKPSO 2025, Naufal berhasil meraih Juara 3, membawa pulang piala sekaligus nama baik sekolah.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Naufal sudah akrab dengan dunia silat. Kecintaannya lahir bukan karena dorongan orang lain, melainkan dari kemauan diri sendiri. “Saya tertarik silat karena ingin berprestasi. Tidak ada sosok khusus yang menginspirasi, hanya tekad pribadi,” tuturnya.

Seiring waktu, ia belajar di beberapa perguruan silat melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Dari situlah keterampilan dan mental tandingnya terbentuk.

Menjelang kompetisi, Naufal mempersiapkan diri dengan latihan setiap hari. Rutinitas ini tentu tidak selalu mudah. Cedera saat latihan pernah ia alami, ditambah kewajiban menjaga berat badan agar tetap sesuai dengan syarat lomba. “Kuncinya hati-hati saat berlatih dan menjaga pola makan,” ujarnya.

Di balik usahanya, dukungan pelatih dan teman-teman sangat berperan. Mereka memberikan masukan, motivasi, hingga keyakinan bahwa dirinya mampu tampil maksimal.

Saat turun di arena Pandhalungan Challenge 2025, rasa tegang sempat menyelimuti. Namun, keyakinan pada kemampuan sendiri membuat Naufal bisa mengendalikan pertandingan. Strategi yang ia gunakan sederhana tapi efektif: fokus pada serangan dan teknik jatuhan.

Hasilnya, nama SMK IT Ibnu Katsir disebut sebagai salah satu pemenang. “Rasanya bangga sekali. Saya bisa membawa nama sekolah sekaligus membahagiakan orang tua,” ucapnya dengan senyum.

Bagi Naufal, motivasi terbesarnya adalah keinginan membanggakan kedua orang tua. Di dunia silat, ia bercita-cita terus mengembangkan kemampuan diri agar bisa melangkah lebih jauh di level yang lebih tinggi.

Kepada teman-teman yang ingin menekuni silat, ia berpesan: “Latihan harus tekun, jaga kesehatan fisik dan mental, dan yang paling penting berani mencoba. Jangan takut untuk ikut kompetisi, karena dari situlah kita belajar banyak hal.”

Prestasi Naufal menjadi bukti bahwa kerja keras dan ketekunan selalu berbuah hasil. Kemenangannya di tingkat nasional bukan hanya miliknya sendiri, melainkan kebanggaan bersama keluarga besar PPA Ibnu Katsir 3.

Mari nyantri di PPA Ibnu Katsir 3, yang mana seluruh santrinya akan langsung bersekolah di SMKIT Ibnu Katsr. Disini, para santri tidak hanya menghafal Al-Qur’an, mempelajari berbagai ilmu akademik dan berbagai skill, namun juga akan mendapatkan fasilitas pengembangan bakat dan minat seperti Naufal.