Persada, Melatih Kemandirian dan Keberanian Santri Madina di Tengah Alam

Akhir September lalu, seluruh santri Sekolah Madina Ibnu Katsir mengikuti kegiatan Persada (Perkemahan Santri Madina) di Bumi Perkemahan Cadika, yang berlangsung pada 29–30 September 2025. Di bawah langit terbuka dan udara sejuk, tenda-tenda berdiri berjejer, menjadi saksi keceriaan sekaligus latihan kemandirian para santri.

Ustadz Syamsul Haidi, S.Pd., Al-Hafizh, selaku Kepala Sekolah Madina Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa kegiatan Persada berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi anak-anak masa kini yang semakin jarang bersentuhan dengan alam.

“Banyak anak sekarang tumbuh tanpa ruang untuk melatih kemandirian dan keberanian. Mereka lebih banyak di rumah, sibuk dengan gawai, jarang keluar, jarang bermain di lingkungan sekitar. Padahal, anak-anak butuh berinteraksi dengan alam, bermain pasir, atau melakukan aktivitas fisik yang melatih motorik kasar mereka,” ungkapnya.

Dari semangat itulah, sekolah Madina menjadikan kegiatan Persada sebagai sarana rutin melatih kemandirian, keberanian, mental tangguh, dan kecintaan pada alam.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri Madina, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Santri kelas 1–3 mengikuti kegiatan hingga sore hari, sementara santri kelas 4–6 melanjutkan dengan bermalam di lokasi perkemahan.

Beragam kegiatan menarik disiapkan panitia. Selain aktivitas khas pramuka seperti penjelajahan lintas pos, lomba yel-yel, pentas seni, dan senam pagi, ada pula nuansa khas Madina: perpaduan antara kemah dan Qur’an camp.

“Meski di alam terbuka, anak-anak tetap punya halaqah, bisa setoran hafalan, murojaah, dan membaca Al-Qur’an. Jadi nilai Qur’annya tetap hidup di tengah suasana perkemahan,” jelas Ustadz Syamsul.

Kegiatan juga dilengkapi dengan shalat berjamaah, tahajud bersama, dan berbagai latihan mental yang menantang namun menyenangkan. Setiap momen dirancang agar anak-anak tidak hanya senang bermain, tetapi juga belajar tangguh menghadapi tantangan.

Menurut Ustadz Syamsul, tujuan utama Persada adalah membentuk pribadi santri yang kuat, mandiri, dan berani menghadapi masa depan.

“Kami ingin anak-anak lebih siap menghadapi kehidupan. Tidak mudah menyerah, tidak lemah mental, dan tidak berputus asa ketika diuji. Karena masa depan itu tidak selalu mudah. Dengan latihan-latihan seperti ini, semoga mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berbahagia,” tuturnya.

Respon para santri pun luar biasa. Banyak yang merasa mendapatkan pengalaman baru dan berharga. Mereka belajar menghadapi tantangan, bekerja sama dengan teman, dan menikmati malam di bawah bintang tanpa harus memegang gawai.

“Biasanya mereka belajar di ruang kelas dengan kursi dan meja. Tapi kali ini mereka belajar langsung dari alam. Itu pengalaman yang tidak terlupakan,” tambah Ustadz Syamsul dengan senyum bangga.

Kegiatan Persada 2025 pun berakhir dengan penuh kesan. Perkemahan ini sekaligus menjadi tempat para santri belajar tentang kemandirian, kebersamaan, dan kekuatan mental, yang kelak akan mereka bawa dalam perjalanan hidupnya.