
Ringkasan Materi Dr. Dwiyanto Oktavia Sp.OT M.Ked-Klin oleh Sutri, Mahasantri Ibnu Katsir 2
Dalam beribadah kepada Allah SWT, kita dituntut untuk melakukannya secara optimal. Gerakan tubuh yang lancar bukan hanya tanda kebugaran, tetapi juga kesehatan tulang dan sendi. Tulang serta sendi yang kuat membuat tubuh bergerak leluasa tanpa rasa sakit, sehingga kita bisa lebih fokus dalam beribadah.
Ibadah membutuhkan kekuatan fisik yang bersumber dari tubuh yang sehat. Tulang dan sendi yang terjaga akan mempermudah setiap gerakan dalam shalat—dari berdiri tegak hingga salam terakhir. Gerakan shalat yang sempurna pun menghadirkan manfaat luar biasa. Jangan biarkan rasa sakit menghalangi ibadah. Menjaga kesehatan tulang dan sendi adalah bentuk rasa syukur, agar kita terhindar dari sikap kufur. Karena sejatinya, tubuh ini hanyalah pinjaman yang harus kita jaga dengan penuh tanggung jawab.
Pepatah mengatakan, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” Tubuh yang sehat akan lebih bersemangat menjalani aktivitas, terutama dalam beribadah. Ibadah bukan hanya urusan hati, tetapi juga tentang kesiapan raga.
Manusia memiliki sekitar 206 tulang dan 250 hingga 360 sendi yang menopang tubuh agar bisa berdiri tegak. Tubuh yang kuat menjadi penopang ibadah yang khusyuk, karena fisik yang prima melancarkan gerakan dan menghadirkan kekhusyukan.
Bayangkan jika tulang dan sendi mengalami gangguan—apa yang bisa dilakukan selain berobat? Sebelum hal itu terjadi, sudah seharusnya kita berikhtiar. Pepatah bijak berkata, “Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Jaga pola makan, hindari kebiasaan buruk, dan biasakan berpuasa secara rutin. Rawat diri sebelum menyesal di hari tua. Meski demikian, ada faktor yang tak bisa dihindari, seperti penuaan dan keturunan, yang dapat memengaruhi kualitas tulang dan sendi manusia.
Tubuh manusia ibarat bangunan: akan roboh jika tak memiliki fondasi yang kuat. Tak ada bangunan yang kekal—yang kekal hanyalah Sang Pemilik Ajal. Begitu pula tubuh manusia, yang perlahan melemah seiring usia. Kita diciptakan untuk beribadah, maka segala aspek kehidupan hendaknya bernilai ibadah. Ibadah bukan hanya shalat, puasa, atau haji, tetapi mencakup segala upaya menjaga amanah tubuh yang Allah titipkan.
Ketika badan sehat, ibadah pun terasa lebih nikmat dan khidmat. Sebab tubuh yang sehat adalah modal utama untuk menjalankan perintah Sang Pemberi Rahmat.