Belajar dari Alam, Simak Keseruan Outing Class TK Qur'an!

Di TK Qur’an Ibnu Katsir, proses belajar tidak hanya berlangsung di ruang kelas. Ada saat-saat khusus ketika anak-anak diajak keluar, mengenal alam dan berbagai keindahan yang Allah ciptakan. Itulah yang kemudian dikenal dengan Outing Class, sebuah kegiatan yang selalu ditunggu karena seru dan penuh pengalaman baru.

Latar belakang kegiatan ini sederhana, yaitu banyaknya hal yang tidak bisa dihadirkan ke sekolah. Bagaimana mungkin sekolah menghadirkan sapi untuk praktik memerah susu? Atau membuat sawah mini untuk belajar menanam padi? Atau membawa alat utama sistem pertahanan (alutsista) ke halaman sekolah?

Karena itu, sekolah memilih membawa anak-anak langsung ke tempatnya. Mereka belajar dari sumbernya, bukan hanya melalui gambar atau cerita.

Kegiatan Outing Class diikuti seluruh siswa TK Qur’an Ibnu Katsir, didampingi para guru. Wali murid biasanya tidak ikut, kecuali pada kelompok bermain (KB) yang memang masih membutuhkan pendampingan ekstra. Pada tingkat TKA dan TKB, anak-anak cukup didampingi guru, meski ada kondisi tertentu di mana wali murid juga dilibatkan bila dibutuhkan.

Outing Class merupakan agenda rutin setiap tahun. Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan dua kali—sekali di semester ganjil, sekali di semester genap. Namun tahun ini pola tersebut sedikit berubah. Outing hanya dilakukan sekali di semester ganjil, sementara semester genap digantikan dengan kegiatan berbasis proyek.

Di tahun ini, kegiatan outing dilaksanakan pada bulan Oktober dengan tema “Menanam Padi”, bekerja sama dengan Politeknik Negeri Jember (Polije).

Kegiatan Outing Class biasanya dimulai dengan muroja’ah bersama, lalu dilanjutkan dengan senam jika waktu memungkinkan. Setelah persiapan selesai, barulah anak-anak masuk ke kegiatan inti sesuai tema.

Jika temanya menanam padi, anak-anak akan turun langsung ke sawah, berjalan di pematang, merasakan lumpur, menancapkan tunas padi dengan tangan mereka sendiri, semua dilakukan bergantian per kelas agar tetap tertib dan nyaman.

Pada tema lain, rangkaian kegiatannya menyesuaikan tempat yang cocok, seperti,

  • Saat belajar alutsista, mereka berkunjung ke Brigif.
  • Saat belajar kopi dan kakao, anak-anak diajak berkeliling kebun dan mengamati prosesnya di pabrik.
  • Saat mengenal peternakan, mereka belajar memerah susu dan memberi makan sapi.
  • Pernah juga anak-anak diajak naik kereta api, dari Jember menuju Banyuwangi.

Setelah kegiatan inti, anak-anak berkumpul, makan bersama, berfoto dokumentasi, lalu kembali ke sekolah. Dengan kegiatan ini, anak-anak belajar dengan cara yang lebih dalam, yaitu melihat langsung, menyentuh, merasakan, dan mengalami sendiri.

Ketika mereka menanam padi sendiri, misalnya, tidak hanya pengetahuan yang terbentuk. Mereka belajar menghargai makanan, memahami kerja keras petani, hingga tumbuh karakter empati serta rasa syukur yang mereka miliki.

Anak-anak tidak hanya “tahu” bahwa padi berasal dari sawah. Mereka merasakan bagaimana susahnya menanam. Mereka melihat bagaimana air, lumpur, sinar matahari, dan tenaga petani berperan di setiap butir nasi yang mereka makan.

Bersekolah di TK Qur’an Ibnu Katsir, seru kan?!