Sekolah Ayah Ibu : Mengatasi Kecanduan Gadget

Disadari atau tidak, gadget merupakan perangkat yang memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Banyak sekali di antara kita, para orang tua yang secara terpaksa atau sukarela memberikan gadget pada anak, baik berupa HP, TV, Tablet dan lain sebagainya dengan dalih agar anak anteng dan orang tua dapat menyelesaikan pekerjaannya di rumah. Disadari atau tidak, kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang tidak tepat, karena dapat memicu anak menjadi kecanduan gadget sehingga berdampak pada perkembangan anak.

Terlebih saat masa pandemi, pembelajaran online yang menuntut anak menggunakan gadget dapat semakin meningkatkan tingkat kecanduan anak terhadap gadget. Untuk itu, TK-Qur’an Ibnu Katsir pada 27 November lalu mengadakan Sekolah Ayah Ibu (SAI) di halaman TK-Qu dengan menghadirkan bunda Rofiqotul Izzah, seorang psikolog yang konsen pada penanganan kecanduan gadget pada anak.

Dihadiri oleh para walisantri TK-Qu, kegiatan yang dilaksanakan sejak pukul 08.00 – 11.00 ini memberikan banyak sekali insight luar biasa mengenai dampak negatif dari gadget berdasarkan banyak kasus yang telah terjadi.  Kecanduan dan telalu banyak terpapar gadget membuat anak menjadi terlambat bicara, menjadikan kognitif belajar anak rendah, sosio emosi anak menjadi buruk, dan masih banyak lagi. Bunda Izzah menegaskan kepada orang tua agar tidak bermudah-mudah menyerahkan gadget untuk “menenangkan” anak mereka. Berikut adalah batas maksimal screen time gadget anak menurut bunda Izzah.

  1. 0-2 tahun: ❌ tanpa screen time sama sekali
  2. 2-5 tahun: tidak lebih dari 1 jam
  3. ≥6 tahun: 1,5 jam (referensi lain; maksimal 2 jam)

Bunda Izzah mengajak orang tua untuk menjadi sosok cerdas yang lebih menyenangkan daripada gadget. “Kalau perlu puasa gadget dulu, beri waktu untuk children time tiap harinya sebagai bonding. Bermain sepeda, jalan-jalan keliling rumah, membacakan buku, bersih-bersih bersama, memasak bersama si kecil atau dengan kegiatan seru lainnya.”, ujar beliau.

Semoga kegiatan yang dilakasanakan ini dapat menjadikan orang tua lebih sadar mengenai bagaimana mengashu anak dengan tepat tanpa harus banyak menggunakan gadget.