
Melepas anak usia SMP untuk menimba ilmu di pesantren bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang tua. Namun, patut diketahui bahwa tidak sedikit juga orang tua yang akhirnya sangat berbahagia dengan keputusan mereka untuk memasukkan anak ke pesantren di usia SMP. Dan para walisantri Pondok Pesantren Ibnu Katsir 4 adalah bagian dari orang-orang yang berbahagia tersebut.
PPA Ibnu Katsir 4 yang teletak di Mojokerto ini adalah salah satu unit pesantren dibawah naungan yayasan Ibnu Katsir yang diperntukkan bagi santri pada jenjang SMP. Baru sekitar 1 tahun ini, Ibka 4 juga membuka program untuk siswa di jenjang SMA.
Alhamdulillah, pada 02 Juni kemarin, 23 santri PPA Ibnu Katsir 4 Mojokerto yang telah digembleng oleh para asatidz selama 3 tahun melaksanakan wisuda yang diselenggarakan di Ballroom XOW Mojokerto. Selain dari Jawa Timur, santri angkatan 2021 ini juga ada yang berasal dari Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah dan lain sebagainya.
Banyak hal yang mereka dapatkan selama 3 tahun menimba ilmu di pesantren, menghafalkan Al Quran, serta belajar di sekolah formal. Dalam bidang hafalan Al Quran, ada 2 orang yang mempu menyelesaikan hafalan 30 Juz, yaitu Fathan Nizam Musaffa dari Bekasi dan Muhammad Daffa Mahfud dari Probolinggo. Jika dihitung dengan sederhana, rata-rata Fathan dan Daffa bisa menyetorkan hafalan Al Quran sebanyak 10 juz setiap tahunnya, atau hampir 1 juz setiap bulannya.
Adapun wisudawan lainya, kendati mereka belum menyelesaikan hafalan, mereka juga berazam untuk dapat menyelesaikan hafalan di jenjang selanjutnya. “Ada kalanya santri memang tidak memiliki hafalan Al Quran yang banyak, namun dia memiliki keahlian lainya seperti bela diri dan lain sebagainya”, ucap ustadz Malik, alumni PPA Ibnu Katsir 1 yang kini mengabdi sebagai pengajar di PPA Ibnu Katsir 4.
Sebelum wisuda, ada beragam ujian yang harus mereka jalani. Ada ujian akhir sekolah, ujian akhir pesantren, juga ujian tasmi’ hafalan terakhir. Sebelum melaksanakan tasmi’ terakhir, para wisudawan melaksanakan karantina Al Quran. Karena pelajaran di sekolah dan di pesantren sudah usai, maka karantina ini dikhususkan untuk memantapkan hafalan Al Quran yang mereka peroleh selama 3 tahun terakhir ini. Karantina ini cukup dilaksanakan di lingkungan pesantren, namun dengan pengawalan program yang lebih ketat sehingga tak ada ubahnya dengan karantina di luar pesantren.
Wisuda ini bukanlah ujung dari perjalanan menuntut ilmu. Semoga ilmu yang didapatkan selama nyantri 3 tahun ini menjadi ilmu yang bisa menjadi bekal untuk menapaki jenjang selanjutnya dengan baik.