Pelopor Masjid Ramah Difabel, Ibka Raih Penghargaan Bupati Jember

 

SEJAK kali pertama dibangun, Masjid Ibnu Katsir yang berdiri di kompleks SMKIT Ibnu Katsir di Rembangan memang didesain ramah difabel. Di masjid yang cukup megah itu, terdapat lantai yang landai untuk masuk ke tempat wudhu dan ruang utama masjid yang bisa dilalui kursi roda.

Atas inisiasinya mendirikan masjid yang ramah bagi kaum difabel, Yayasan Ibnu Katsir Jember menerima piagam penghargaan dari Bupati Jember dr Hj Faida, MMR, di peringatan Hari Difabel Internasional di Alun-Alun Jember, Sabtu (1/12). “Terima kasih atas dedikasi para asatidz di Ibnu Katsir yang mempelopori pembangunan masjid yang ramah bagi difabel,” kata Ustadz Abu Hasan, SPd, Al Hafidz, mudir Pondok Pesantren Ibnu Katsir, usai menerima penghargaan dari bupati.

Saat proses pembangunan masjid dengan kubah warna oranye itu, panitia telah melibatkan kaum difabel dalam perencanaan. Khususnya, fasilitas yang diperlukan untuk difabel agar nyaman saat mengakses masjid. “Yang bisa dimulai pertama adalah menyediakan lantai yang landai untuk kursi roda agar jamaah yang difabel tetap bisa shalat jamaah,” kata Ustadz Agus Rohmawan, panitia pembangunan masjid.

Sejak awal, kata Ustadz Agus, niat awal panitia memfasilitasi fasilitas bagi difabel tidak untuk meraih penghargaan. “Ini bagian dakwah agar kaum difabel memiliki hak yang sama untuk shalat berjamaah di masjid. Sebagai dai, ini juga bagian dari pengamalan Surat Abasa, di mana Allah SWT mengingatkan kita semua untuk peduli kepada kaum difabel,” tutupnya. (*)