PENYAKIT GANGGUAN MAKHLUK ASTRAL | Pengajian Ikadi Edisi September 2024

Diringkas dari pengajian ustadz Dr. Wahyudi Widodo oleh Salamah dan Zulfa, Mahasantri Ibnukatsir 2

Keimanan adalah keyakinan yang kokoh kepada Allah SWT, yang diyakini sepenuh hati tanpa keraguan. Keimanan dapat diartikan sebagai pembenaran yang meresap ke dalam hati dan mempengaruhi pandangan hidup, perbuatan, serta perilaku sehari-hari. Beriman juga berarti percaya pada hal-hal yang tidak dapat dideteksi secara fisik, seperti Allah, penguasa alam semesta, serta makhluk gaib lainnya.

Makhluk astral yang disebutkan adalah makhluk gaib itu sendiri, seperti jin. Jin adalah makhluk yang sangat cerdas, bahkan daya pikir mereka melebihi manusia. Saat manusia harus berusaha memahami Al-Qur’an, jin langsung mengerti ketika ayat-ayat dibacakan. Jin yang baik (muslim) akan menaati dan memperbaiki hal-hal yang salah saat mendengar Al-Qur’an, sedangkan jin kafir enggan menyembah Allah SWT dan mengingkari kebenaran. Jin kafir biasanya berada di tempat-tempat kotor seperti kamar mandi, tempat sampah, dan selokan, tetapi juga bisa berada di masjid untuk mengganggu orang yang beribadah.

Setiap manusia memiliki jin pendamping, yaitu jin qorin. Jin qorin adalah setan yang selalu berusaha menjerumuskan manusia ke dalam hal-hal buruk. Semua jin qorin adalah jin kafir, kecuali jin qorin milik Rasulullah SAW. Kehadiran jin qorin sering menimbulkan konflik batin antara baik dan buruk, sehingga kita sering menunda perbuatan baik. Untuk menghindari bisikan buruk jin kafir, kita dianjurkan untuk banyak beristighfar.

Jin kafir juga mengganggu manusia dalam hal ibadah, keimanan, keikhlasan, dan kesehatan. Mereka sangat kreatif dalam mengganggu manusia, menyesuaikan gangguan dengan kelemahan dan kekurangan manusia. Sebagai contoh, mereka dapat memengaruhi seseorang yang merasa pintar untuk meragukan ayat-ayat Al-Qur’an dengan alasan tidak ilmiah. Dalam dunia medis, penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin seringkali tidak diakui karena tidak ada bukti ilmiah.

Dalam pengobatan, ada tiga tingkatan: pengobatan alamiah, pengobatan ilmiah, dan pengobatan illahiah. Pengobatan alamiah menggunakan herbal dan metode tradisional, sedangkan pengobatan ilmiah mengharuskan segala sesuatu divonis berdasarkan bukti indrawi. Pengobatan illahiah, yang paling tinggi, melibatkan keyakinan pada Al-Qur’an dan hadist sebagai sumber penyembuhan, dengan keyakinan bahwa segala sesuatu datang dari Allah.

Banyak penyakit yang dianggap umum, seperti maag dan migrain, sebenarnya bisa disebabkan oleh gangguan jin. Jin yang mengganggu manusia memiliki karakteristik dan jenis yang berbeda, salah satunya adalah jin nasab. Jin nasab mengikuti seseorang karena warisan leluhur. Ciri-ciri seseorang yang memiliki jin nasab termasuk mimpi yang menjadi kenyataan, sering mendapatkan keuntungan, sering menunda sholat, mudah batal saat bersuci, ketindihan (sleep paralysis), dan lupa rakaat saat sholat.

Jin pengganggu bisa memasuki bagian otak tertentu, memengaruhi emosi dan pola pikir. Gangguan-gangguan ini hanya bisa diatasi dengan pengobatan illahiah, yaitu keyakinan pada kuasa Allah dan takdir-Nya.

Selain itu, ada jin sihir yang digunakan dalam praktik sihir oleh dukun atau paranormal, serta jin ‘ain yang memicu penyakit karena hasad (iri) terhadap orang lain. Untuk melindungi diri dari gangguan makhluk gaib, diperlukan pengobatan illahiah, seperti rukyah mandiri, membaca surat-surat pendek, dzikir pagi dan petang, serta memperbanyak istighfar untuk membentengi diri.