Santri Madina Tasmi' 8 Juz Baru Kurang Dari 1 Bulan, Karunia Besar dari Allah

Madina Ibnu Katsir kembali mencetak prestasi membanggakan. Salah satu santri kelas 6, Izzah Azizah Zahra, berhasil menyelesaikan hafalan beberapa juz Al-Qur’an dalam waktu singkat, yaitu hanya satu pekan! Prestasi ini tentu menarik perhatian banyak pihak, termasuk kami, yang berkesempatan mewawancarai Izzah untuk menggali rahasia di balik keberhasilannya.

Saat diwawancarai, sosok yang akrab disapa Mbak Izah, dengan santun menceritakan perjalanan hafalannya. Gadis berusia 13 tahun ini berasal dari Perumahan Mastrip, tepatnya di depan Masjid Syuhada. Dalam satu bulan terakhir, terhitung dari Desember hingga Januari 2025, ia berhasil menghafal dan tasmi’ 8 juz baru dengan lancar, yaitu juz 19-26. Ketika ditanya rahasia keberhasilannya, Izzah dengan rendah hati menjawab bahwa ia hanya mengulang-ulang hafalan hingga lancar.

Padahal, rentang juz tersebut terkenal sebagai juz yang sulit untuk dihafalkan bagi para penghafal Al Qur’an pada umumnya.

“Setiap hari saya murojaah dan ziyadah sekitar tiga hingga lima kali. Di rumah, Umi selalu membantu mengawasi hafalan saya,” tutur Izzah. Dedikasi dan dukungan keluarga, terutama sang ibu, Denok Mahmudah, menjadi kunci penting dalam perjalanan hafalannya.

Meskipun jadwalnya padat, Izzah mampu membagi waktu dengan baik antara belajar, murojaah, dan bermain. “Waktu istirahat memang kadang kurang, tapi secara keseluruhan cukup,” ungkapnya. Izzah juga menyebutkan bahwa dukungan dari para guru di Madina Ibnu Katsir sangat membantu, terutama dalam memotivasi dan memberikan bimbingan hafalan.

Motivasi santriwati kelas 6 Madina untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan hafalan Al-Qur’an datang dari sebuah ceramah yang pernah ia dengar di masjid. “Dalam ceramah itu, diceritakan tentang pacuan kuda. Jika sejak awal kuda berlari cepat, maka menjelang garis akhir ia akan berlari lebih kencang. Begitu juga dengan hafalan Al-Qur’an,” katanya penuh semangat.

Ketika ditanya pesan untuk para pembaca, Izzah menekankan pentingnya menghormati orang tua dan guru. “Jangan melawan orang tua, patuhi guru, dan tetap berusaha. dengan itu keberkahan akan banyak didapatkan” pesannya.

Kini, Izzah telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an sebelum lulus dari Madina Ibnu Katsir. Rencananya, ia akan terus memutqinkan (menguatkan) hafalannya hingga lebih kokoh. “Saya ingin tasmi’ 30 juz sebelum lulus,” ungkapnya optimis.

Peran orang tua, terutama ayah dan ibu, sangat besar dalam mendukung Izzah. “Abi dan Umi selalu memberi semangat, membantu mengawasi hafalan, dan mendoakan,” ujar Izzah. Perhatian dan kesungguhan orang tua ini menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan anak tidak terlepas dari peran aktif keluarga.

Kisah Izzah Azizah Zahra adalah bukti nyata bahwa dengan usaha, doa, dan dukungan keluarga, prestasi luar biasa dapat diraih. Semoga perjalanan Iza menginspirasi banyak orang untuk lebih mencintai Al-Qur’an dan bersemangat dalam menghafalnya. Tentu saja, yang paling penting untuk disadari adalah bahwa keberhasilan ini merupakan nikmat dari Allah ﷻ yang sangat luar biasa.

Semoga capaian ini menjadi awal terbukanya keberhasilan demi keberhasilan selanjutnya dengan tetap terjaganya kerendahan hati yang dimiliki oleh Izzah. Selamat, barakallah fiikum!