
Pondok Pesantren Ibnu Katsir terus berkembang dengan hadirnya cabang baru di Mojokerto, yang kini dikenal sebagai Ibnu Katsir 5 Putri Mojokerto. Pesantren ini merupakan hasil wakaf dari almarhumah Hj. Siti Zubaidah, istri dari H. Abd Ghoni, sebagai bentuk dedikasi untuk mencetak generasi penghafal Al-Qur’an.
Cita-cita almarhumah Hj. Siti Zubaidah untuk mewakafkan sebagian tanahnya sebagai pesantren tahfizh putri akhirnya terwujud berkat dukungan penuh dari suaminya, H. Abd Ghoni, dan keempat anak mereka. Setelah kepergian beliau, keluarga besar sepakat untuk menyerahkan amanah tersebut kepada Yayasan Ibnu Katsir agar dapat dikelola sebagai pesantren tahfizh khusus santri putri.
Ikrar wakaf ini dilakukan pada bulan April 2023. Tak hanya menyerahkan tanah kosong, H. Abd Ghoni beserta keluarganya juga membangun gedung megah dua lantai yang siap dihuni oleh para santri. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi tempat belajar yang nyaman dan mendukung proses menghafal Al-Qur’an dengan baik.
Dalam proses pendirian Pondok Pesantren Ibnu Katsir 5 Putri Mojokerto, berbagai pihak turut berperan aktif, antara lain:
- Jajaran Pembina Pesantren Ibnu Katsir 4 Mojokerto , yang diketuai oleh KH. Abd Wachid, S.MM
- Jajaran Pengurus Pesantren Ibnu Katsir 4 Mojokerto
- Mudir Ibnu Katsir 5
- Yayasan Ibnu Katsir
- H. Abd Ghoni beserta keempat anaknya Peresmian dan Aktivitas Pesantren
Selain seorang penghafal Al Quran, Dr. H. Mohamad Ghozi, M.A., M.Pd.I yang dipinang oleh Yayasan Ibnu Katsir untuk menjadi mudir (kepala pesantren) Pesantren Ibnu Katsir 5 ini juga telah menyelesaikan pendidikan dari berbagai universitas Islam terkemuka di Indonesia, yaitu:
- S1 : FKIP Universitas Muhammadiyah Jember (Bahasa Inggris)
- S2 : PTIQ Jakarta (Ilmu Tafsir) & UINSA Surabaya (Pendidikan Bahasa Arab)
- S3 : UIN MALIKI Malang (Pendidikan Bahasa Arab)
Pesantren ini resmi dibuka pada 15 Juli 2023 . Sejak peresmiannya, Ibnu Katsir 5 Mojokerto Putri telah menjadi rumah bagi para santri tingkat SMP dan SMA yang menempuh pendidikan di lingkungan pesantren sambil menghafal Al-Qur’an. Dengan adanya pesantren ini, diharapkan lahir lebih banyak generasi penghafal Al-Qur’an yang berakhlak mulia dan berkontribusi bagi umat.
Kehadiran Ibnu Katsir 5 Putri Mojokerto tidak hanya menjadi bukti nyata dari cita-cita almarhumah Hj. Siti Zubaidah, tetapi juga sebagai ladang amal jariyah yang terus mengalir pahalanya bagi beliau dan keluarganya. Semoga pesantren ini menjadi pusat pendidikan tahfizh yang terus berkembang dan memberi manfaat bagi umat Islam di Indonesia.