I'tibar: Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan di Pesantren Ibnu Katsir

Ramadhan selalu membawa suasana yang berbeda. Setiap detiknya menjadi kesempatan emas untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Di tengah kesibukan masyarakat, Pesantren Ibnu Katsir hadir menawarkan sebuah ruang yang damai dan penuh keberkahan: I’tibar – I’tikaf Bareng Ibnu Katsir.

I’tibar adalah program unggulan yang rutin digelar setiap 10 hari terakhir bulan Ramadhan, sebuah momen di mana kemuliaan malam Lailatul Qadar bisa diraih. Uniknya, kegiatan ini dibuka untuk umum, gratis, dan terbuka untuk siapa saja yang ingin menghidupkan malam-malam penuh keberkahan itu bersama para penghafal Al-Qur’an.

Suasana Ramadhan di Pesantren Ibnu Katsir terasa begitu berbeda. Setiap malam, para jamaah diajak shalat tarawih berjamaah dengan imam hafizh Qur’an yang meresapi setiap ayat dalam bacaannya.

Setelah tarawih, jamaah tidak langsung bubar. Ada kajian inspiratif bada tarawih, disampaikan oleh para asatidz dari internal Pesantren Ibnu Katsir. Materi yang dibawakan beragam, dari tafsir Al-Qur’an, kisah-kisah sahabat, hingga bekal amalan di malam Lailatul Qadar.

Memasuki sepertiga malam, jamaah kembali bangkit untuk shalat tahajud berjamaah, lagi-lagi dipimpin oleh imam yang hafal Qur’an. Ketenangan malam, lantunan ayat-ayat suci, dan kehangatan kebersamaan menambah kekhusyukan ibadah.

Tak berhenti di situ, menjelang fajar, tersedia sahur prasmanan gratis untuk seluruh peserta, disantap bersama para hafizh Qur’an. Sebuah pengalaman sederhana namun sarat makna: berbagi, bersyukur, dan mempererat ukhuwah.

Setelah sahur, jamaah melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Lalu dilanjutkan dengan kajian bada shubuh, yang kadang diisi oleh asatidz dari lingkungan Ibnu Katsir, dan kadang juga menghadirkan narasumber dari luar pesantren untuk memperkaya perspektif.

I’tibar bukan program baru. Sudah tiga tahun berturut-turut Pesantren Ibnu Katsir menggelar kegiatan ini, dengan dukungan banyak pihak yang peduli terhadap syiar Ramadhan.

Tiap tahun, antusiasme jamaah terus bertambah. Mereka datang dari berbagai kalangan: pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga orang tua yang ingin menghabiskan hari-hari terakhir Ramadhan dengan lebih bermakna. Banyak jamaah mengaku, suasana I’tibar menjadi pengalaman spiritual yang tidak terlupakan dalam hidup mereka.

InsyaaAllah, Pesantren Ibnu Katsir berkomitmen untuk terus menghadirkan I’tibar sebagai layanan rutin bagi masyarakat. Ini adalah bagian dari dedikasi kami untuk menghidupkan semangat beribadah di 10 malam terakhir, membantu siapa pun yang ingin mendekatkan diri kepada Allah di saat-saat penuh keutamaan.

Karena di malam-malam itu, siapa pun yang berusaha, meski hanya setetes air mata atau sepenggal doa, bisa mengubah hidupnya selamanya.