Wisuda Qur’an ke-8 dan Parenting Akbar TK Qur’an Ibnu Katsir

Suasana haru memenuhi Gedung Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember pada 15 Juni 2025. Hari itu, sebanyak 61 siswa TK mengikuti Wisuda Al-Qur’an ke-8, sekaligus ajang Parenting Akbar yang melibatkan seluruh wali murid. Ini adalah jumlah wisudawan terbanyak selama TK ini berdiri.

Yang luar biasa, 100% wisudawan telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Tak hanya itu, 40% di antaranya juga telah menghafal Juz 29, dan 18 siswa sudah bisa membaca Al-Qur’an secara mandiri. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan lembaga, tetapi juga menjadi wujud sinergi yang kuat antara sekolah, guru, dan para orang tua.

Walaupun acara ini secara teknis adalah pelepasan siswa TK, namun nuansa yang terasa adalah sebuah momen istimewa nan megah. “Beberapa orang tua menyampaikan bahwa ini adalah wisuda paling berkesan dari semua anak-anak mereka,” ujar ustadzah Anis, Kepala Sekolah TK-Qur’an Ibnu Katsir.

Panitia dan pihak sekolah memang mengkonsep acara dengan sungguh-sungguh, bukan sekadar perayaan, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral atas proses pendidikan Al-Qur’an yang telah ditempuh selama ini.

Salah satu rahasia keberhasilan TK Qur’an Ibnu Katsir dalam menyelesaikan hafalan 30 juz pada usia dini adalah komitmen orang tua. “Hafal Qur’an bukan perkara mudah, apalagi untuk anak-anak. Tapi kalau orang tuanya ikhlas dan siap sejak awal, semua akan terasa ringan,” demikian pesan yang berulang kali disampaikan dalam kegiatan parenting.

Dalam prosesnya, pembiasaan murojaah di rumah dan dukungan dari keluarga menjadi fondasi utama. Anak-anak yang terbiasa mendengar dan mengulang ayat-ayat Al-Qur’an setiap hari akan menjadikan hafalan sebagai bagian dari rutinitas, bukan beban.

Berbeda dengan metode hafalan pada orang dewasa, anak-anak di TK Qur’an Ibnu Katsir tidak diarahkan untuk menghafal lewat membaca, melainkan melalui pendengaran dan pengulangan. Guru-guru membacakan ayat secara berulang-ulang, lalu anak-anak mengikuti. Inilah yang menjadikan proses hafalan terasa ringan dan bahkan menyenangkan, layaknya anak-anak menghafalkan lagu favorit mereka.

Dengan metode ini, hafalan Al-Qur’an menjadi bagian dari keseharian mereka—bukan hanya sebagai pelajaran, tapi sebagai cinta dan kebiasaan.

Wisuda Al-Qur’an ke-8 ini bukan hanya acara formal pelepasan siswa, tapi juga menjadi momentum besar untuk menegaskan kembali misi TK Qur’an Ibnu Katsir: menanamkan cinta Al-Qur’an sejak usia dini. Ketika anak-anak kecil telah mengenal, mencintai, dan menghafal Al-Qur’an, maka mereka sedang dipersiapkan menjadi generasi yang kokoh dalam iman dan akhlak.

Semoga ikhtiar ini terus berlanjut dan menginspirasi lembaga pendidikan lain, bahwa usia dini bukanlah batasan untuk mencintai dan menghafal Kalamullah—justru itulah waktu terbaik untuk memulainya.