Wakaf Motor Pedagang Gorengan Untuk Ibnu Katsr

Di balik kesederhanaan seorang pedagang gorengan, tersimpan keteguhan hati yang luar biasa. Namanya Ibu Kusmawati, warga Jl. Manggar No. 6, Gebang, yang sehari-harinya berjualan gorengan untuk menghidupi keluarganya. Hidup bersama dua anaknya, beliau menjalani hari-hari tanpa sang suami yang telah lebih dulu berpulang ke hadirat Allah ﷻ.

Sepeda motor peninggalan almarhum suaminya tak sekadar menjadi alat transportasi, melainkan juga saksi perjalanan keluarga kecil itu. Namun, dengan hati yang lapang, Ibu Kusmawati memilih menjadikannya amal jariyah. Motor tersebut ia wakafkan untuk operasional Pesantren Ibnu Katsir.

Ketika ditanya apa yang melatarbelakangi keputusan besar itu, beliau menjawab dengan tenang, “Saya ingin motor ini jadi amal untuk almarhum suami. Kalau dipakai untuk mendukung para penghafal Al-Qur’an, insyaAllah pahalanya terus mengalir.”

Rasa yakin dan percaya penuh juga ia tunjukkan kepada lembaga. Baginya, Ibnu Katsir adalah tempat yang amanah dalam menyalurkan wakaf. “Saya tidak eman sedikitpun,” ucapnya mantap. Bahkan, jauh di dalam hatinya, tersimpan harapan besar: semoga setiap roda motor itu berputar untuk menjemput kebaikan, pahalanya pun terus mengalir untuk dirinya dan almarhum suaminya.

Sebelum berpamitan, Ibu Kusmawati menitipkan pesan sederhana namun dalam maknanya:
“Mudah-mudahan Ibnu Katsir tambah maju, tambah bermanfaat untuk umat.”