
Para mahasantriwati menjalani uji publik, Sabtu (29/6).
AHAD (30/6) ini menjadi salah satu momen penting dari perjalanan Pondok Pesantren Alquran (PPA) Ibnu Katsir (Ibka) Jember. Pesantren punya gawe. Di usianya yang sewindu (8 tahun), Ibka akan melaksanakan Wisuda Quran V.
Sewindu adalah usia yang belia bagi kebanyakan pesantren. Sebab, di tanah air tidak terhitung banyaknya jumlah pesantren yang telah berusia lebih dari seabad.
Ibka berdiri from zero to hero. Dari tiada menjadi ada. Dari impian menjadi kenyataan. Berbekal ketulusan niat untuk mendakwahkan Alquran serta tawakal kepada Allah, seperti sekarang inilah yang Allah karuniakan kepada Ibka.
Berdiri pada 2011, pesantren putra dan putri Ibka mengasuh hampir 200 mahasantri. Mereka dari seluruh penjuru tanah air. Dari pelosok Sumatera Utara di barat. Sampai Sorong di Papua Barat. Miniatur Indonesia dan kebhinekaan ada di Ibka.
Sekitar empat tahun berjalan, Ibka merintis PAUD Quran untuk anak-anak. Para siswa PAUD angkatan I telah lulus tahun lalu.
Setahun kemudian menyusul berdiri Sekolah Menengah Kejuruan Islam Terpadu (SMKIT) Ibka di kampus I Rembangan, Arjasa. Tahun ini SMKIT meluluskan angkatan I.
Pada 2018, Ibka mendirikan Madrasah Diniyah Quran (MADINA). Ini adalah lembaga pendidikan nonformal setara SD. Harapannya, paling lambat 6 tahun para santri MADINA sudah selesai setoran 30 juz Alquran. Tahun ini adalah penerimaan santri angkatan II.
Di luar Jember, 2016 Ibka melebarkan sayap ke Mojokerto. Berdiri pesantren Ibka IV. Tahun ini Ibka IV meluluskan santri angkatan pertamanya.
Dua tahun terakhir, Ibka juga merintis pesantren program takhosus tahfidz Ibka V di Batu.
Selain pesantren, Ibka juga mendirikan unit pendidikan Alquran untuk masyarakat umum. Namanya Gerakan Mencintai dan Memuliakan Alquran (Gemma).
Sejak berdiri sekitar 2012, lebih dari seribu masyarakat yang telah bergabung Gemma untuk belajar Alquran. Mulai dari belajar alf-ba-ta-tsa. Sampai tahsin (perbaikan bacaan Alquran) sampai tahfidz.
Gemma juga mengelola sejumlah rumah quran (RQ). Baik untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Baru-baru ini juga telah dibentuk RQ yang menjadi Pusat Studi Alquran untuk Disabilitas.
Untuk pelayanan kepada umat Islam di Jember, Ibka bersama mitra lainnya mengadakan dua pengajian umum. Majlis Quran setiap Ahad ke-3 di Aula PTPN Jl Gajah Mada, Kaliwates. Dan Majlis Dhuha setiap Ahad ke-4 di Aula Soenarjo Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) di Jl PB Sudirman, Patrang.
Dari semua kiprah tersebut, selalu muncul pertanyaan umum. Sumber dana Ibka dari mana untuk menggerakkan semua organisasi dan kegiatan tersebut?
Untuk menjawab ini semua, jawabannya adalah Ibka dari umat, oleh umat, untuk umat. Mayoritas dana operasional pesantren dan kegiatannya dari umat. Baik berwujud donasi tunai, wakaf tunai, wakaf aset, infak dan sedekah.
Oleh umat, karena sebagian kegiatan digerakkan umat. Untuk umat, karena semua kegiatan diabdikan sepenuhnya untuk umat.
Tentu saja, tiada gading yang tak retak. Masih banyak kekurangan dalam pengelolaan Ibka. Segenap pengurus membuka diri terhadap semua masukan untuk perbaikan pesantren.
Apakah misi Ibka sudah selesai? Tentu belum.
Mimpi Ibka adalah menjadi institusi pendidikan Alquran terpadu. Masih banyak impian Ibka yang belum tercapai di sewindu usianya.
Ibka ingin kelak memiliki lembaga pendidikan tinggi berbasis Quran. Ibka ingin suatu saat memiliki Laboratorium Quran. Memiliki kampung berbasis Quran, yang sekarang dirintis dalam bentuk Cluster Quran di belakang pesantren. Dan segenap impian lain untuk terus meluaskan dakwah Alquran. Tidak hanya di Jember, tapi ke seluruh penjuru dunia, insha Allah.
Maka, izinkan di momen Wisuda Quran V ini segenap pengurus Ibka mengucapkan terima kasih atas semua dukungan para donatur, orang tua asuh, muwakif, dan mitra kerja dari kalangan pemerintah dan swasta yang sangat banyak jumlahnya. Semoga Allah memberi balasan terbaik di dunia dan akhirat. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (*)