Pak Haji Dono: Berkah Sedekah dan Semangat Membuka Lapangan Pekerjaan

Di balik kesuksesan bisnis kue kacang “Mak Enak,” ada sosok inspiratif yang memiliki prinsip hidup luar biasa. Pak Haji Dono, perintis sekaligus pemilik bisnis ini, tidak hanya dikenal karena kelezatan produknya, tetapi juga karena kemurahan hatinya dalam bersedekah dan membantu sesama.

Awal mula bisnis kue kacang “Mak Enak” bermula dari sebuah langkah sederhana. Pak Haji Dono awalnya hanya menjualkan kue kacang milik temannya. Berkat izin dari sang pembuat, ia pun diperbolehkan memberi label sendiri dengan merek dagang “Mak Enak.” Seiring berjalannya waktu, dari sekadar menjualkan kue milik orang lain, beliau akhirnya mampu memproduksi sendiri.

Pada awalnya, pemasaran kue kacang ini hanya terbatas di wilayah Jember. Namun, berkat kegigihannya, jangkauan distribusi semakin luas, merambah ke berbagai daerah di Jawa Timur, kemudian ke Jawa Tengah, Jabodetabek, hingga luar pulau. Saat ini, bisnis kue kacang “Mak Enak” telah berkembang pesat, dengan kapasitas produksi mencapai 10.000 toples setiap hari. Meski begitu, permintaan pasar masih terus meningkat.

Keberhasilan bisnis ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Pak Haji Dono kini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 300 tenaga kerja, memberikan peluang bagi banyak orang untuk memperoleh penghasilan yang layak.

Bagi Pak Haji Dono, kesuksesan dalam bisnis bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk berbagi dan meraih ridha Allah. Beliau selalu berpegang teguh pada prinsip bahwa rezeki harus disalurkan kembali kepada yang membutuhkan.

Sejak dulu, Pak Haji Dono sangat menekankan pentingnya sedekah. Prinsip ini tidak lepas dari nasihat orang tua, mertua, serta guru-guru yang selalu mengingatkan beliau untuk berbagi kepada sesama. Salah satu nasihat yang selalu diingatnya adalah:

“Sebanyak yang kamu makan, maka itu yang harus kamu keluarkan.”

Keyakinan inilah yang menjadi landasan kuat dalam hidupnya. Sudah hampir tiga tahun, Pak Haji Dono secara konsisten mendonasikan ratusan kotak makanan untuk berbuka puasa, terutama ke berbagai pondok tahfidz di Jember, termasuk PPA Ibnu Katsir 1 & 3. Dengan hati yang tulus, beliau ingin memastikan para santri yang sedang menghafal Al-Qur’an mendapatkan asupan makanan yang cukup.

Dari kebiasaan berbagi itulah, bisnis yang awalnya kecil-kecilan kini berkembang menjadi sebuah pabrik produksi kue kacang yang besar. Keberkahan sedekah benar-benar terasa dalam perjalanan usaha Pak Haji Dono. Tidak hanya rezekinya yang terus mengalir, tetapi juga kebahagiaan yang didapat dari membantu orang lain, baik dalam bentuk pekerjaan maupun makanan bagi yang membutuhkan.

Semangat Pak Haji Dono dalam bersedekah dan menciptakan lapangan pekerjaan menjadi bukti nyata bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang manfaat yang dapat diberikan kepada orang lain. Kisah inspiratif ini mengajarkan kita bahwa dengan berbagi, rezeki justru semakin bertambah dan keberkahan hidup semakin melimpah.